Oleh: Maradona Sihombing
Di jalanan kau lempar sebuah senyum
Pada semua yang kau temu
Di kantor kau lontar sebuah senyum
Pada karyawan dan sekumpul mitra
Di masjid kau tebar pesona senyum
Sembari menyalami jemaah salat
Di mal kau persembahkan indah senyum
Pada semua pengunjung ramai lalu-lalang
Meski segunung tugas kerja menantimu
Kau tak lupa menebar tulus senyum
Meski ujian hidup begitu berat menghampiri
Kau sikapi sepenuh sabar dan senyum penuh makna
Apa kau tak kenal sedih, atau sedih tidak pantas untukmu?
Di setiap keadaan senyum jadi prinsipmu
Duhai kau insan pencinta senyum
Jika kelak kau pergi, berangkatlah bersama senyum
Peluk senyummu sampai bertamu pada Ilahi
Dan kau dijamu para malaikat-Nya berhias senyum
Hiduplah dengan senyum indahmu
Raih keabadian hidup bertabur senyum indah
Yang kau sedekahkan pada segala warna hidup
BIODATA
Maradona Sihombing, lahir di Dusun Bintais Jae, Labuhanbatu, Sumatera Utara. Menyelesaikan S1-nya dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, pada jurusan Syariah Islamiyah (2013). Ia tinggal di dusun kelahirannya. Facebook Maradona Sihombing. Puisi-puisinya pernah dimuat di Koran Expos Independent, Sumatera Utara. Beberapa karya yang telah ia hasilkan seperti Mutiara 2 Negeri (Insan Cita, 2014), antologi puisi Dongeng Sang Jenderal (Qudsiyah Press, 2014), antologi puisi Ibu dalam Balutan Rindu – 70 Penyair Indonesia (FAM Publishing, 2015), antologi puisi Tentang Kota yang Menjaga Takbir dalam Degup Dada – 80 Penyair Indonesia (FAM Publishing, 2015), Ensiklopedi Penulis Indonesia Jilid 3 – 32 Penulis Indonesia (FAM Publishing, 2015), memoar Kinanah (Pintukata, 2016), Buku Putih (Prima, 2016), Batak Juga Muslim (2016) – sudah dibedah di koran Harian Analisa, Mengantar Bintang ke Angkasa (2017), Puisi untuk Nabi (2017), Catatatan Perjalanan – Jogja Istimewa (2018), Masa Terindah (2018), dan Berantakan (2018), dan Sajak Cinta untuk Ibu (2019).
(iniberita/sastrabanua fb)
