INIBERITA.id, BANJARMASIN – Forum Kota (Forkot) Banjarmasin melaksanakan audiensi atau rapat dengar pendapat (RDP), dengan Komisi II DPRD Banjarmasin, menyampaikan asiprasi serta keluhan, terkait penyesuaian tarif dan pelayanan PTAM Bandarmasih.
Ketua Forkot Banjarmasin Syarifuddin Nisfuady menyampaikan, meminta kepada PTAM Bandarmasih, kenaikan tarif air leding ditunda hingga Desember 2022
“Kami meminta pelayanan dulu dimaksimalkan, baru tarif leding naik. Asalkan kenaikan tarif diberlakukan sejak 2023,”ujarnya, kepada media di DPRD Kota Banjarmasin. Senin (20/9/22).
Ketua komisi II DPRD Kota Banjarmasin Awan Subarkah mengungkapkan, komisi II menerima kunjungan atau audiensi, dari Forum Kota (Forkot) Banjarmasin terkait permasalahan kenaikan tarif air leding PTAM Bandarmasih.
Intinya mereka menyampaikan aspirasi, masukan soal tarif air minum, agar pihak PTAM Bandarmasih diusahakan tunda dulu dan mereka memahami keperluaan dan kebutuhan PTAM tersebut.
“Mereka menyarankan kenaikan tarif itu nanti, bisa dilaksanakan secara bertahap, dimulai Januari 2023 selama empat bulan, hingga kenaikan 10 persen bisa tercapai,”ungkapnya.
Ditegaskan Awan Subarkah, pihaknya sangat sependapat dan mendukung, terkait permintaan Forkot untuk menunda, kenaikan tarif air leding, sebesar 10 persen yang diperlakukan pihak PTAM Bandarmasih.
Bahkan fraksinya menolak adanya kenaikan tarif tersebut. Karena, dengan kondisi sekarang ini, dengan harga banyak yang mengalami kenaikan, seperti BBM, TDL dan kebutuhan pokok lainnya
“Saya mendukung aspirasi Forkot sesuai dengan fraksinya ditunda dulu, untuk memperhatikan kondisi perekonomian masyarakat yang masih sulit, dampak dari pandemi Covid-19 kemarin,”tegasnya.
Selanjutnya, anggota Komisi II DPRD Banjarmasin Zainal Hakim mengatakan, komisi II dari awal tidak sepakat, dengan penyesuaian tarif yang diberlakukan PTAM Bandarmasih.
Mengingat kondisi perekonomian masyarakat Banjarmasin, sekarang ini baru mulai pulih, kemudian kenaikan ini bukan kenaikan tarif air leding saja, tetapi kenaikan BBM dan TDL yang diikuti melonjaknya harga kebutuhan pokok.
“Sehingga, saat ini beban kebutuhan warga mulai tinggi, mari kita pikirkan untuk mencarikan solusi terbaik untuk warga Banjarmasin,”katanya.
Terkait aspirasi Forkot Banjarmasin ujarnya, pihaknya tetap disampaikan kepada pihak PTAM Bandarmasih, bahwa Forkot meminta kenaikan tarif air leding ditunda.
Jajaran komisi II DPRD Kota Banjarmasin sebelumnya, meminta kepada PTAM Bandarmasih, terkait alasan melakukan kenaikann tarif air leding itu, disebutkannya akibat biaya produksi yang tinggi.
Namun, politisi PKB ini menyarankan, kenaikan tarif air leding bisa ditutupi, dengan subsidi atau solusi lainnya, sehingga masyarakat tidak dibebani, akibat besarnya biaya produksi tersebut.(benk/iniberita)