Dewan Berharap Tak Ada Lagi Warga Tinggal di Rutilahu

oleh -1189 Dilihat
Teks foto. Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Saut Nathan Samosir

INIBERITA.id, BANJARMASIN- DPRD Kota Banjarmasin mengapresiasi program rehabilitasi rumah tak layak huni (Rutilahu), dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemko) melalui Dinas Sosial dan diharapkan tidak ada warga kota tinggal di rutilahu tersebut.

“ Melalui program ini diharapkan tidak ada lagi  warga miskin tinggal untuk  menempati rumah tidak layak huni tersebut (rutilahu),”ungkap Ketua komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Saut Nathan Samosir, kepada wartawan  (16/5/2024).

Menurut Saut panggilannya, rutilahu itu adalah rumah tinggal yang tidak memenuhi syarat, bagik segi  kesehatan, keamanan maupun sosial dan dengan adanya program perbaikan rutilahu, oleh  Dinas Sosial Kota Banjarmasin tentunya  menyasar puluhan rumah warga tidak layak huni, pada lima kecamatan di Kota Banjarmasin, dinilainya sangat tepat dilaksanakan.

Karena, umumnya  rumah warga yang diperbaiki itu, dari usulan warga yang disampaikan ke anggota dewan, sesuai aspirasi masyarakat yang ditampungnya, di saat anggota dewan kunjungan ke lapangan atau melaksanakan reses.

“Dinilainya warga kota masih ada  yang tinggal di rumah tidak layak huni, hal ini  menandakan masih banyak masyarakat yang hidup belum sejahtera,”ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, sangat wajar jika pihak dewan memberikan apresiasi, kepada  Pemko Banjarmasin untuk melanjutkan program unrtuk perbaikan, terhadap  rumah tidak layak huni(rutilahu) tersebut .

Melalui Badan Anggaran tahun 2024 itu, telah menyetujui anggaran yang diajukan,  Dinas Sosial Kota Banjarmasin  untuk melanjutkan program rutilahu, karena saat pembahasan RAPBD 2024,  awalnya Dinas Sosial meminta persetujuan anggaran sebesar Rp 6 miliar, dikarenakan refocusing disetujui Rp 3 miliar.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Dolly Syahbana mengungkapkan, pada tahun 2024 ini menargetkan perbaikan sebanyak  100 unit rutilahu. Namun, dari jumlah, ternyata masih menyisakan, sekitar 225 rutilahu yang menunggu antrian.

Dari sebanyak 335 usulan yang masuk dan dimintakan perbaikan, bantuan rutilahu itu diberikan Rp 30 juta atau naik dibanding tahun 2023 lalu , dengan besaran hanya Rp 25 juta untuk satu unit perbaikan rutilahu.

“Bantuan perbaikan  rutilahu baru bisa diberikan, dengan syarat diantaranya rumah haruslah berada di tanah  milik sendiri dan tidak berada berada di jalur hijau atau tepian sungai. (ridho/iniberita).