Dewan Pertanyakan Lambannya Pencapaian Vaksinasi Anak

oleh -468 Dilihat
Foto. Sekretaris komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Mathari, minta pemerintah kota segeranya laksanakan vaksinasi anak, agar yang ditargetkan tercapai.

INIBERITA.id, BANJARMASIN – DPRD Kota Banjarmasin pertanyakan lambannya pencapaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun, dari target 71.000 sasaran, hanya tercapai sekitar 45 persen, oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.

Menurut Sekretaris komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Mathari, lambannya pencapaian vaksinasi anak berusia 6-11 tahun tersebut, dapat diprediksikan tidak maksimalnya pada pelaksanaa, apakah tanggungjawab Dinas Pendidikan atau Dinas Kesehatan.

Terutama dalam pencapaian vaksinasi anak tersebut, permasalahan ini perlu segeranya diputuskan, karena pemberian vaksinasi untuk anak-anak perlu segera dilaksanakan, agar mereka terproteksi secara maksimal.

“Saya kira yang bertanggungjawab adalah Dinas Kesehatan untuk melaksanakan vaksinasi anak tersebut,” ujarnya.

Ketua DPD PKS Banjarmasin menegaskan, pemerintah harus lebih jeli, terutama dalam menentukan langkah, agar pencapaian vaksinasi untuk usia anak bisa memenuhi target atau lebih.

Berikan masyarakat edukasi, bahkan vaksinas itu penting bagi anak, sebab anak-anak sudah terkunci selama hampir dua tahun dan terpaksa harus dilaksanakan pembejaran jarak jauh dari rumah.

“Memang vaksinasi tidak menjadi persyaratan, penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM), tetapi vaksinasi mendukung keamanan dan keselamatan anak-anak kita,” tegasnya.

Selanjutnya ujarnya, masyarakat bisa memahami urgensi vaksinasi, selama ini warga enggan mengizinkan anaknya ikut vaksin, karena takut vaksinasi malah berdampak buruk bagi kesehatan.

Walaupun demikian pihak minta, laksakanakan sosialisasi dan edukasi akan pentingnya vaksinasi gencar, dilakukan kepada masyarakat, tetapi vaksinasi itu modal besar untuk menjaga keamanan dan keselamatan anak-anak.

Dirinya optimis dengan gencarnya sosialisasi dan edukasi, target dan harapan pemerintah terkait capaian vaksinasi anak bisa terealisasi.

“Tidak cukup dengan informasi, diharapkan atau mengharapkan hadir untuk divaksinasi. Tapi pemerintah harus turba (turun ke bawah) dalam rangka mensosialisasikan vaksinasi,” ujarnya. (ridho/iniberita).