DLH Diintruksikan Tingkatan Pemantauan dan Pengelolaan Sampah  

oleh -1586 Dilihat
Teks foto (Istimewa) : Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman, langsung turun tangan memantau pengolahan sampah.

INIBERITA.id, BANJARMASIN – Pasca libur panjang tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin diintruksikan untuk meningkatkan pemantauan dan pengelolaan sampah kota tersebut.

Permasalahan darurat sampah tersebut, jajaran DLH Kota Banjarmasin harus serius untuk menanganani, sehingga permasalahan sampah ini cepatnya terselesaikan.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman, saat turun langsung dalam melakukan inseksi mendadak (sidak) ke pusat daur ulang rumah kompos Sungai Biuku dan beberapa titika bank sampah yang di Kota Banjarmasin. Kamis (3/4/2025).

Sidak tersebut ujarnya, merupakan arahkan Wali Kota Banjarmasin, bahwa dirinya turun langsung kelapangan untuk melihat beberapa tempat pemilahan apakah pasca libur panjang pihak DLH melakukan pemantauan kondisi sampah kota tersebut.

Namun, hasil sidak ini justru memunculkan keprihatinan. Ia menyadari bahwa kapasitas serta fasilitas pengolahan sampah yang ada masih jauh dari kata memadai.

“Kita tahu bahwa sampah organik terbagi menjadi dua, yaitu organik kering dan basah, sehingga cara pengolahannya pun harus berbeda,”ujarnya.

Ditegaskannya, bahwa DLH harus segera meningkatkan kapasitas dan fasilitas pengolahan sampah, agar prosesnya lebih efektif dan optimal. Dan DLH kapasitas pemilahan harus ditingkatkan secara manual.

Sehingga converyor bisa cepat dan efisien.karena, pemilahan yang lebih cepat akan berdampak besar, terutama dalam menghasilkan kompos dan mengelola sampah organik basah secara lebih efektif.

“Saya minta agar mesin pencacah dan alat press sampah anorganik dimaksimalkan, termasuk di lingkungan sekolah,”tegasnya.
Menurutnya, pihaknya menyarankan di sekolah-sekolah untuk memperkuat upaya Ecobrick, sehingga residu yang ada bisa dimanfaatkan dengan lebih baik dan  sampah anorganik bisa dipress dan dimasukkan ke dalam botol plastic, agar memiliki nilai jual, selain tentunya upaya kompos yang sudah berjalan.

Ikhsan Budiman berharap, hasil pengolahan sampah ini, dapat didistribusikan kepada penggiat budidaya maggot dan komunitas tanaman, sehingga manfaatnya bisa lebih luas.

Bahkan Sekdako mendorong TPS3R di Banjarmasin segeranya mengadaptasi dan meningkatkan fasilitas, termasuk dengan mengaktifkan kembali Bank Sampah yang sempat tidak beroperasi.

Tak hanya pemerintah itu, Ikhsan juga mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif, dalam mengurangi beban di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), dengan memilah sampah sejak dari rumah.

“Bank Sampah, baik organik maupun anorganik, harus kita aktifkan kembali. Meskipun kapasitasnya kecil, namun sangat berarti dalam hal pengurangan dan pemanfaatan sampah,”ungkapnya.(benk/iniberita).