INIBERITA.id, BALANGAN- DPRD Kabupaten Balangan memanggil PT Adaro untuk meminta penjelasan, terkait data perbatasan hasil produksi, antara Kabupaten Balangan dan Tabalong.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Balangan Rusdi mengatakan, selama ini masih tidak jelas, mengenai titik penambangan dan hasil produksi yang dikerjakan PT Adaro, dari area tambang di perbatasan Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong.
“Untuk mengetahuinya, pihaknya meminta data itu, apakah sesuai dengan kondisi di lapangan, mengenai hasil produksi yang didapat setiap kabupaten,” katanya, dalam rapat di Kantor DPRD Balangan, Jumat (3/1/23).
Wakil rakyat yang satu ini menegaskan, pihaknya sengaja meminta data lokasi perbatasan dan hasil produksi secara jelas setiap kabupaten, dengan dana bagi hasil itu, nantinya akan diserahkan, kepada pemerintah daerah untuk dihitung, berdasarkan jumlah hasil produksi.
Jika wilayah pertambangan, di Kabupaten Balangan lebih luas dan hasil produksinya pun lebih banyak, maka bagi hasil tidak bisa diberikan, dengan jumlah yang sama, dengan kabupaten lain.
“Hal ini perlu diperjelas dan bisa digunakan untuk beberapa tahun mendatang, karena potensi penambangan di area Kabupaten Balangan masih sangat besar,”tegasnya.
Hal senada juga disampaikan, oleh beberapa anggota DPRD lain yang hadir, dalam rapat kerja tersebut.
Wakil Ketua I DPRD Balangan M Ifdali mengatakan, rencananya pihanya akan melakukan peninjauan langsung ke lokasi dan kembali melakukan upaya, agar hasil produksi batubara yang didapat, oleh PT Adaro dari area Kabupaten Balangan dan Tabalong menjadi lebih jelas.
Selama ini, dinilainya area perbatasan, antara Kabupaten Balangan dan Tabalong, merupakan daerah penyumbang produksi terbesar, sedangkan untuk hasil produksinya tidak dinyatakan, dengan jelas untuk setiap kabupaten.
“Artinya pihak PT Adaro tidak adil, bahkan pihak perusahaan kami dinilai terkesan tertutup mengenai data tersebut, sehingga pemerintah daerah dirugikan,”katanya.
Berhubung dalam rapat kerja yang dipimpin langsung, Ketua DPRD Balangan Ahsani Fauzan tersebut, masih belum menemukan titik terang, mengenai data hasil produksi per kabupaten tersebut, maka rapatnya akan dilanjutkan pertemuan berikutnya.(wan/iniberita)