Hindari Gagal Panen, BPP Lampihong Gunakan Inovasi Menanam Pagi Apung

oleh -497 Dilihat
Teks foto. Petugas BPP Lampihong saat berada di lokasi padi apung di Desa Matang Hanau, Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, Kalsel.

INIBERITA.id, BALANGAN- Untuk menghindari gagal panen akibat banjir, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan (Kalsel), menggunakan sebuah inovasi yakni, menanam padi secara terapung.

“Hal ini untuk mencegah gagal panen akibat banjir, kami menggunakan metode padi apung ini untuk mencegahnya,” kata Mantri Tani BPP Lampihong Azizul Hakim, di Paringin. Kamis (26/1/23).

Lebih jauh dijelaskan Azizul, metode tanam apung ini, ditujukan untuk daerah yang rawan banjir, serta daerah yang berjenis lahan rawa di Kabupaten Balangan, khususnya pada beberapa desa di Kecamatan Lampihong.

Kebetulan lahann di Kecamatan Lampihong ini, ada dua jenis yaitu lahan rawa dan lahan tadah hujan, pada lahan rawa inilah yang sering kebanjiran.

“Ada dua desa di Kecamatan Lampihong yang sudah melakukan metode padi tanam apung tersebut, dengan luas lahan sekitar 0,8 hektare yakni, Desa Pimping dan Trans Matang Hanau,”jelasnya.

Dikatakannya, metode menanam padi secara terapung sendiri, adalah yang pertama kalinya, dilakukan di Kabupaten Balangan, saat ini pihaknya sedang dalam masa percobaan di Kecamatan Lampihong.

Selain untuk mengantisipasi gagal panen, ketika terjadi bencana banjir, maka metode ini dapat dimanfaatkan lahan tersebut.

”Agar bisa ditanami padi tiga kali, bahkan lebih pada kurun waktu satu tahun,”katanya.

Azizul juga menegaskan, kendala dari tanam padi apung, harga styrofoam atau gabus sintetis terbilang mahal, maka dari itu pihaknya akan terus berinovasi, dengan memanfaatkan media yang ada, seperti bambu ataupun media lain yang dapat mengapung di permukaan air.

Dia berharap kepada pemerintah daerah, khususnya instansi terkait, dapat terus memberikan dukungan, guna keberhasilan program yang tengah dijalankan itu.

“Hal ini nanti kami akan mencoba dengan memakai rakit, dari bambu sebagai media tanam,”tegasnya. (wan/iniberita)