Kapolres Balangan Dinobatkan Jadi Warga Kehormatan Dayak Halong

oleh -743 Dilihat
Teks foto. Kapolres Balangan AKBP Riza Muttaqin saat dinobatkan menjadi warga kehormatan Dayak Halong oleh Dewan Adat Dayak (DAD) Balangan di Desa Kapul, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan Kalsel.

INIBERITA.id, BALANGAN- Kapolres Balangan AKBP Riza Muttaqin dinobatkan, menjadi warga kehormatan suku Dayak Halong, oleh Dewan Adat Dayak Balangan, saat menghadiri kegiatan Aruh Adat Mambatur, di Desa Kapul, Kabupaten Balangan Kalsel.

“Terima kasih kepada warga dan dewan adat Dayak Halong, telah menyambut saya saat dalam bertugas di sini, sekaligus menjadi silaturahmi kepada warga adat setempat,” kata Riza, di Paringin, Minggu (29/1/23).

Diungkap Kapolres Balangan, kepemimpinannya selama hampir satu bulan, di wilayah hukum Kabupaten Balangan, tentunya menjadi semangat baru, baginya bersama dengan masyarakat untuk menciptakan suasana yang kondusif.

Menurutnya, tentunya Polri juga memiliki kerjasama, dengan pengurus adat Dayak Balangan, dalam membantu generasi muda Dayak yang ingin menjadi anggota polisi.

Kemudian, melalui jalur afirmatif akhirnya sebanyak empat putra daerah suku Dayak yang lulus seleksi dan menjadi anggota polisi.

Ditegaskan Riza, generasi muda suku Dayak, bisa menggunakan kesempatan tersebut, dengan baik bagi yang ingin menjadi anggota kepolisian, mempersiapkan diri sejak awal.

Sementara itu, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Balangan Mandan mengungkapkan, pihaknya sangat berbangga, dengan kehadiran Kapolres Balangan, terlebih kapolres merupakan putera daerah, hal ini tentunya menjadi semangat, bagi generasi muda suku Dayak untuk meraih kesuksesan.

“Setiap menggelar kegiatan adat kami selalu bekerjasama dengan anggota kepolisian dan berharap bisa terus berlanjut,”ungkap Mandan.

Pada kegiatan aruh adat tersebut, kapolres juga turut menyaksikan prosesi menombak kerbau yang dikorbankan dalam aruh adat yang mana, terdapat tiga ekor kerbau yang terdiri, dari dua jantan dan satu betina.

Diketahui, Aruh Adat Mambatur adalah puncak kegiatan untuk memperingati anggota keluarga yang sudah meninggal. Orang tua yang sudah meninggal dibangunkan rumah-rumahan untuk kubur mereka dan dalam rangkaiannya diisi dengan kegiatan menombak kerbau. (wan/iniberita)