INIBERITA,id, BANJARMASIN- Akibat pertumbuhan pendudukan semakin meningkat dan pembangunan perumahan tersebut, sehingga saat terjadi penyusutan lahan pertanian kota.
Berkaitan dengan itu, Wakil ketua komisi II DPRD Kota Banjarmasin Hendra, dari politisi PKS ini, meminta Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin untuk lebih kreatif, terjadinya lahan pertanian berubah alih fungsi tersebut.
Dengan tidak terkendalinya pertumbuhan pembangunan rumah, dilahan pertanian tersebut, maka tingkat kesuburan tanahnya terdampak. Perlu ketahui bahwa lahan pertanian di Banjarmasin berkurang, sebelumnya luasannya sekitar 2.600 hektare saat menjadi 2.500 hektare.
“Dengan minimnya lahan tidak harus menjadi kendala, DKP3 harus lebih kreatif lagi agar sektor pertanian di kota ini tetap bisa berjalan atau mempunya ide menarik peningkatan pertanian itu,”ujarnya. Jumat (18/4/2025).
Ditegaskan Hendra, tidak hanya pertanian saja, namun juga bisa dikembangkan bidang perkebunan,seperti berkebun sayuran, seperti cabai, sawi terong dan sebagainya.
“Supaya perkembangan yang ditanam tidak hanya padi saja tetapi jenis tanaman lainnya yang juga bernilai ekonomis,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin Yuliansyah Effendi menjelaskan, luas lahan pertanian di Banjarmasin kembali berkurang, sekarang ini saja terjadi penyusutan lahan pertanian di Banjarmasin berkurang 100 hektare, dari 2.600 menjadi 2.500 hektare.
Namun, DKP3 Banjarmasin terus berupaya mempertahankan luasan lahan pertanian yang masih ada, bahkan beberapa tahun lalu, pihaknya sudah mulai melakukan penambahan lahan pertanian.
“Pihaknya sudah membeli tanah seluas 7,5 hektar pada 2023, 2024 dianggarkan tetapi karena refocusing tidak bisa, tahun ini sudah dianggarkan lagi, semoga bisa terealisasi,”jelasnya.
Selanjutnya ujarnya, dengan luasan lahan yang ada, pihaknya terus berupaya mendorong petani untuk meningkatkan produksinya, pada tahun ini petani terkendala kondisi alam, sehingga waktu tanam mengalami pergeseran.
Pada November 2024 lalu sudah mulai tanam, karena cuaca hujan dan banjir rob, maka lahan menjadi terendam, serta kondisi ini berlanjut hingga Maret dan diiprediksikan petani sudah bisa tanam bulan April ini.
“Meskipun masa penanaman padi di wilayah Banjarmasin terganggu akibat kondisi cuaca, namun tidak berpengaruh pada hasil pertanian, dari 2.500 hektare luasan yang dipanen mencapai 1.900 hektare lebih,”ujarnya.(benk/iniberita).