Perumda PALD Banjarmasin Belum Kategori Perusahaan Sehat

oleh -600 Dilihat
Teks foto. Ketua komisi II DPRD Kota Banjarmasin Awan Subarkah dan Dirut Perumda PALD Endang Waryono saat memberikan penjelasan kepada media.

INIBERITA.id, BANJARMASIN – Perumda Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD) Kota Banjarmasin, miliki pemerintah kota ini, termasuk kategori belum perusahaan sehat secara finansial.

Pasalnya, anggaran yang dikeluarkan, dari Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin tersebut, tidak sebanding dengan besaran operasional yang dilakukan, oleh Perumda PALD Kota Banjarmasin.

Hal ini diungkapkan Ketua komisi II DPRD Kota Banjarmasin Awan Subarkah, kepada media saat melakukan kunjungan lapangan (kunlap) ke PALD Banjarmasin. Kamis (12/1/23).

Politisi PKS ini menegaskan, berdasarkan penjelasan pihak PALD Banjarmasin, dari 5.600 pelanggan baik dari masyarakat maupun badan usaha, pihak Perumda PALD Banjarmasin mengeluarkan dana cukup besar, rata-rata setiap bulannya mencapai Rp 500 juta lebih.

Sedangkan, pemasukan perusahaan sanitasi air limbah itu, dari pelanggan hanya mencapai Rp 360 juta lebih setiap bulannya, hal ini tentunya perlu adanya dukungan.

“Dengan penambahan anggaran, agar cash flow perusahan menjadi sehat sehingga tidak bergantung dengan APBD Banjarmasin,”tegasnya.

Awan Subarkah mengungkapkan, untuk mendorong Perumda PALD ini menjadi perusahaan sehat, anggota dewan satu ini, wacanakan dan mewajibkan setiap pelanggan PT Air Minum Bandarmasih, menjadi pelanggan PALD Banjarmasin, sehingga membantu menyehatkan cash flow PALD Banjarmasin.

Namun, harus dilakukan kajian dan sosialisasi yang genjar, serta dikuatkan dengan peraturan daerah (Perda), sebagai paying hukum dalam menerapkan rencana tersebut.

“Upaya tersebut bukan saja melalui kajian dan sosialisasi, serta peraturan tetapi ada keseriusan dan ketegasan pihak pemerintah kota sendiri,”ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda PALD Banjarmasin Endang Waryono menjelaskan, saat ini pihaknya terus berusaha menambah jumlah pelanggan, sekaligus peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Memang jaringan perpipaan belum merata dan saat ini sebagian masih dilayani dengan unit tangki, selanjutnya untuk pembangunan jaringan pipa, tentu saja memerlukan dana yang sangat besar, salah satu diharapkan adalah, adanya kebijakan memberikan penyertaan modal.

“Terkait wacana pelanggan air minum otomatis jadi pelanggan PALD Banjarmasin, tentunya kita perlu melakukan kajian dan dukung DPRD nantinya,”jelasnya.(ridho/iniberita)