Publik Berhak Tahu Hasil Kunker Anggora DPRD Banjarmasin

oleh -637 Dilihat
Teks foto. Gedung DPRD Kota Banjarmasin.

INIBERITA.id, BANJARMASIN- Warga Banjarmasin mempertanyakan urgensi kunjungan kerja (kunker), puluhan anggota DPRD Kota Banjarmasin selama ini, baik kunker di luar daerah maupun kunker di dalam daerah.

Menurut Isai Penantulu SH MH, salah seorang pemerhati wakil rakyat ini, seharusnya anggota dewan sebagai wakil rakyat, mempublikasikan hasil kunker selama ini, sebagai bentuk pertanggung jawabannya ke masyarakat.

Jangan setelah kunker diam-diam saja, bahkan besok harinya kembali kunker, tidak satupun jajaran alat kelengkapan dewan (AKD) untuk mempublikasikan kemasyarakat.

“Sebab anggota dewan yang duduk di legislatif tersebut, dipilih oleh masyarakat, bukan hasil undian partai, wajar masyarakat minta tunjukan hasil kunker tersebut,”ujarnya.

Ditegaskan Isai, kalau hanya sekadar melihat-lihat potensi suatu daerah, bisa dilakukan dengan melihat wibesite daerah bersangkutan, melalui internet yang biaya jauh lebih murah.

Kalaupun akan melakukan studi banding langsung kedaerah, tak perlu harus dilakukan, secara ber bondong-bondong seluruh anggota dewan yang memboroskan anggaran, padahal kunker itu adalah uangnnya rakyat.

“Informasinya seluruh ruangan terlihat kosong, lantaran anggota kunker sehingga DPRD Kota Banjarmasin tidak aktivitas kedewanan,”tegasnya.

Ditambahkannya, kunker bukan merupakan suatu yang mendesak dilakukan, sehingga tak perlu  harus dilakukan secara serentak, oleh seluruh anggota dewan.

“Kunker itu tak begitu urgen, sampai diagenda dengan rapat Banmus, hal ini agar kegiatan itu legal, padahal hanya terik semata,” tambahnya.

Lebih jauh dijelaskannya, kunker anggota dewan akan memberikan manfaat, bila hasil kunjungan itu, diterapkan di dalam program kinerja legislatif

Karena, kunker yang dibungkus dengan studi banding bagi anggota legislatif, dianggap penting dan bukan hanya sekedar untuk bersafari.

Sebab, kunker menggunakan dana  rakyat hingga kunjungan harus ada kelanjutan, dengan berbagai program yang dikonsulidasikan dengan pihak- pihak terkait untuk diterapkan, sebagai toluk ukur program kerja pemerintah kota kedepan.

“Justeru itu terpilihnya seorang di dalam kompetisi legislatif bukan hanya duduk dan menerima gaji tetapi banyak PR aspirasi rakyat yang harus disampaikan buat kemajuan kota dalam berbagai aspek tidak dilaksanakan,”jelasnya (benk/iniberita)