Rencana Bangun RPU Bernuansa Modern Mendapat Penolakan

oleh -828 Dilihat
Teks foto. Salah satu pekerja pemotong hewan unggas, sedang bekerja di lokasi RPU.

INIBERITA.id, BANJARMASIN- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin tahun ini, rencanakan pembangunan Rumah Potong Unggas (RPU) bernuasa modern, mendapat penolakan sebagian pekerja pemotong hewan.

Seperti Muhammad Nasir, salah satu pekerja pemotong hewan unggas ini, dengan tegas menolak dan kurang setuju, dinas membangun RPU secara modern.

Tentunya akan berdampak dan menghimbas, sekaligus mengurang intesitas para pekerja, akhirnya banyak nantinya menganggur atau tidak bekerja, sebab proses pembersihan hingga pemotongannya, sebelumnya melalui tenaga pekerja, akan dijadi dilakukan dengan mesin.

“Otomatis pendapatan kami nantinya ikut berkurang dan lebih dikhawatirkan lagi kami banyak yang menganggur,”ungkapknya, kepada media, Rabu (18/1/23).

Lebih jauh Nasir menjelaskan Nasir, sementara ini pendapatannya, dalam melakukan pemotongan dan pembersihan, setiap harinya berkisar 100 hingga 200 ekor ayam.

Dengan harga satu ayamnya sebesar Rp 1000, dirinya terima upah dari pemilik ayam,sedangkan untuk hari besar, bisa sampai ribuan ayam yang pihaknya bersihkan.

“Dengan adanya mesin pemotong nanti, maka ia menilai pendapatan para pekerja bisa berkurang drastis, alasan inilah pihaknya tidak setujui dibangun secara modern itu,”jelasnya.

Kemudian, Nasir menegaskan, keberatan pihak para pekerja pemotong hewan unggas ini, sebenarnya bukan tanpa alasan, karena pihaknya rata-rata mata pencaharian pertama hanya pekerjaan ini.

”Bahkan hasilnya untuk memenuhi kehidupan keluarga kami sehari – hari,”tegasnya.

Hal ini senada dengan Ipin mengatakan, pihaknya sudah puluhan tahun, bekerja sebagai pemotong hewan ini, bahkan bersama keluarganya sepertinya sudah merasakan, akan terjadi pengurangan pendapatannya, jika pembangunan direalisasikan.

Pihaknya hanya bisa pasrah dan merasakan nantinya, tetapi dirinya berharap, RPU dibangun nantinya, tidak menggunakan alat modern, hanya melakukan rehabilitas bangunan gedung, saat dinilainya sangat tidak layak lagi.

“Kami berharap pemerintah kota melalui dinas, bisa memikirkan nasib dan memberikan solusi terbaik untuk menyelamatan kehidupan kami nanti,”katanya.(ar/iniberita)