Ruas Jalan Banyak Tergenang, Bukti Pengelolaan Tak Maksimal

oleh -535 Dilihat
Foto. anggota DPRD Kota Banjarmasin saat melaksanakan reses di dapil Banjarmasin Utara

INIBERITA.id, BANJARMASIN–Banyak ruas jalan protokol maupun jalan lingkungan di Kota Banjarmasin tergenang air, hal ini membuktikan Dinas PUPR Kota Banjarmasin dalam melaksanakan pengelolaan drainase tak maksimal dan dikerjakan asal-asalan dari instansi tersebut.

“Seperti, di kawasan Jalan Lambung Mangkurat, H Hasan Basri serta Jalan Sultan Adam, Cemara dan lainnya, sejumlah wilayah di Banjarmasin masih tergenang air akibat penerapan tata ruang belum maksimal,”ungkap anggota DPRD Kota Banjarmasin Muhammad Isnaini, usai melaksanakan reses di daerah pemilihannya yaitu Dapil Banjarmasin Utara. Kamis (21/7/22).

Politisi Partai Gerindra ini menegaskan, kendati wilayah kota seribu sungai ini sifatnya pasang surut, tetapi masih ada sejumlah titik, di Banjarmasin masih melanda tergenang air.

Dengan demikian, kondisi drainase yang dimiliki, tak berfungi dengan baik, ditambah normalisasi sungai tak jalan, bahkan bangunan yang beradaan dan peruntukannya, justru berdampak terjadinya genangan, saat curah hujan tinggi diiringi pasang air laut.

“Padahal kondisi air di Banjarmasin pasang surut. Seharusnya air yang masuk ke pemukiman atau jalan utama turut surut begitu air laut turun. Tidak menggenang seperti yang terjadi sekarang,” tegasnya.

Senada, anggota DPRD Kota Banjarmasin Hendra dari fraksi PKS mengatakan, memang kondisi geografi Banjarmasin, sudah berada di bawah permukaan air laut. Artinya, wilayah Banjarmasin sangat rentan banjir. Namun kondisi air pasang surut, harusnya air yang masuk pemukiman ikut surut.
Masih banyak PR yang harus dilakukan, terutama soal genangan pasca air pasang tinggi. Dimana banyak wilayah yang masih tergenang, meski air pasang sudah surut,

“Kondisi air sungai kita kan pasang surut. Harusnya, saat kondisi surut, air juga ikut turun. Kenyataannya kan tidak, pasca air pasang, genangan dimana mana. Ini jelas menandakan ada yang salah dengan realisasi program tata ruang kita,”katanya.

Menurutnya, keluhan masalah fisik tak habis-habisnya dilaporkan, sehingga menjadi keluhan klasik dalam pembangunan. Jalan, jembatan dan drainase menjadi keluhan warga disini. Soal langganan banjir yang terjadi belakangan bukan dari drainase kurang saja namun dipengaruhi juga pasang surut.

Selain itu, meski drainase diperbaiki, namun jika pembuangan air limpasan rumah tangga juga tak lancar, karena pembangunan rumah yang tak berkonsep rumah panggung.

“Dinas terkait juga perlu mengevaluasi lagi masalah drainase di pemukiman warga, namun wargapun juga perlu menjaga lingkungannya yakni dengan memelihara drainase agar tidak tersumbat dengan sampah,”ujarnya. (silvi/iniberita)