INIBERITA.id, BANJARMASIN – Kondisi sungai Martapura dan di Banjarmasin, tercemari partikel berbahaya yang mengandung mikroplastik, hal ini berdasarkan temuan para peniliti gabungan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara dan Perkumpulan Telapak Kalimantan Selatan (Kalsel), sejak 26 Agustus hingga 1 September 2022.
Tiga lokasi yang mengandung mitroplastik diantaranya, di wilayah Jembatan Banya Hanyar, depan Tugu Bekantan dan Jembatan Pengambang, semua lokasi rata-rata terdapat 56 partikel mitroplastik sebanyak 100 liter air.
Lebih parah kandungan mitroplastik, ditemukan di sungai Martapura, diambil sampel di depan Patung Bekatan, sebanyak 125 partikel mitroplastik per 100 liter.
Selanjutnya, hasil penelitian itu, ada 10 spesies ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat, rata-rata mengandung mikroplastik 53 partikel mikroplastik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin Alive Yoesfah Love menanggapi hsil penelitian itu mengatakan, pihaknya telah melakukan zoom meeting, bersama seluruh komponen terkait, dengan menghasilkan rekomendasi untuk langkah selanjutnya akan dilakukan.
“Seperti pengecekan kembali melalui laboratorium resmi pada sampel yang tercemari partikel mikroplastik dan ikannya kita ambil untuk cob cek lagi di penelitian,”katanya.
Pengecekan di laboratorium itu tegasnya, salah satu langkah untuk mengantisipasi dalam waktu dekat ini, dengan adanya temuan itu, tentunya menjadi warning bagi pihaknya.
“Jika memang benar tercemari kondisi sungai saat ini, kami sangat berterima kasih adanya penelitian itu,”tegasnya.
Kadis LH Kota Banjarmasin mengungkapkan, pihaknya tidak mau menyalahkan, siapa pun atas munculnya partikel berbahaya tersebut. Hanya saja, pihaknya meminta kerja sama, semua pihak untuk menjaga keberlangsungan sungai di Banjarmasin dan Kalsel.
Pihaknya juga sudah menyampaikan laporan, adanya pencemaran air tersebut, beserta rekomendasi lainnya kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel.
Perlu diketahui, kandungan mikroplastik di dalam perut ikan air tawar, dapat menjadi jalan masuk ke tubuh manusia yang akan memicu munculnya, berbagai macam penyakit.
Misalnya, tumor, penghambat sistem imun, alergen, kanker dan mengganggu sistem reproduksi, rusaknya organ pencernaan, serta akan mengurangi cadangan energi pada tubuh, bahkan dapat menyebabkan kematian. (benk/iniberita)