Tangkal Paham Radikal, Ma’had Almanshuroh Gelar Kajian Islam Ilmiah

oleh -367 Dilihat
Foto. Pengurus Ma'had Almanshoroh Gelar pengajian untuk tangkal Sadikalisme dan terorisme.

INIBERITA.id, BANJARMASIN– Paham radikalisme dan terorisme masih menjadi ancaman serius, bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama lembaga pendidikan keagamaan, juga tidak luput dari dinamika tersebut.

Untuk meminimalisir serta mencegah ancaman itu, Ma’had Almanshuroh Banjarbaru dan Polda Kalsel menggelar, kajian islam ilmian bersama Ustad Ahmad Khodim pengasuh Ponpes Asunah, Batu Malang Provinsi Jatim. Kamis (27/10/22).

Kegiatan kajian islam ilmiah ini mengusung tema “Mewujudkan Ketaatan Kepada Pemerintah Dan Mewaspadai Gerakan Radikalisme”.

Seluruh pengurus Ma’had Almanshuroh, para Jemaah dan warga masyarakat sekitar 350 orang turut hadir dalam acara yang digelar di Masjid Masjid Al- Mabrur di Jalan Kawamara 2 No 3 RT 04 RW 02 Komplek Adhi Upaya Landasan Ulin Banjarbaru Timur Kota Banjarbaru.

Dalam ceramah atau kajian, Ustad Ahmad Khodim menyampaikan, bahwa islam mengecam seluruh perbuatan kemungkaran yang membuat seluruh tatanan di lingkungan masyarakat, menjadi tidak kondusif baik dari segi keamanan ketertiban maupun dalam setiap aspek kehidupan, dalam berbangsa dan bernegara.

“Dalam prinsip Islam Wajib hukumnya untuk taat kepada pemerintah”ungkapnya.

Selanjutnya, ujar Ustad Ahmad Khodim, berbagai macam peristiwa meliputi kekacauan, kerusuhan, premanisme, radikalisme,terorisme dan berbagai macam bentuk huru hara yang terjadi.

Hal ini di sebabkan, karena tidak taat nya kepada pemerintah dan islam mengecam segala bentuk hal tersebut, dan jika ada seorang muslim yang tidak taat kepada pemerintah dan melakukan berbagai tindakan tersebut maka dia bukan seorang  golongan ahlusunnah.

Semua masyarakat harus mendukung pemerintah dalam mencegah gerakan radikalisme dan Terorisme dengan cara.

“Mempelajari ilmu yang Haq (bersumber dari Al-Qur’an & as sunah) dan dari sumber yang benar, menghindari pergaulan yang dapat merusak akidah, mengarah kepada intoleransi, radikalisme dan terorisme”ujarnya. (yan/iniberita)