Terkait Penambahan Jalur BTS, Komisi III DPRD Kalsel Adopsi Pengelolaan Transportasi di DKJ

oleh -1537 Dilihat
Teks foto. Jajaran Komisi III DPRD Kalsel studi banding ke Jakarta.

INIBERITA.id, JAKARTA- Dalam rangka penambahan jalur Buy Then Servis (BTS), jajaran komisi III DPRD Kalsel adopsi pengelolaan transportasi Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Tujuan ini untuk meningkatnya pelayanan dan trend masyarakat Kalsel, sehinghga  transportasi publik Bus Trans Banjarbakula atau Teman Bus Banjarmasin,  BTS diimbangi dengan sistem pengelolaan transportasi yang baik.

Berdasarkan itu, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel melakukan studi komparasi ke DPRD Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) untuk mengetahui regulasi yang digunakan dalam pengelolaan transportasi di Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Jumat, (30/8/2024) lalu.

Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel H Abidinsyah mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel sedang menambah jalur transportasi bus yang dikenal masyarakat dengan sebutan “Tayo Hijau”.

Maka pihaknya bersama mitra kerja mencoba melihat dari dekat pembangunan infrastruktur dan transportasi yang dianggap luar biasa dan berhasil dikelola oleh Pemprov DKJ.

Hal ini berkaitan erat dalam rangka mendukung langkah Pemprov Kalsel yang akan menambah jalur BTS yang awalnya 4 jalur menjadi 8 jalur, meliputi wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Barito Kuala dan Banjar, dengan adanya regulasi untuk mengatur masalah, selanjutnya, pada 1 September yang akan datang, BTS kita akan lebih jauh menyebar di Kalsel.

“Pertama, arah dari simpang empat Banjarbaru akan sampai ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam. Kemudian yang kedua dari Bati-Bati sekarang sudah sampai ke Pelaihari. Yang ketiga dari LIK itu langsung ke perkantoran Gubernur, yang keempat yang biasanya ke Handil Bakti itu sampai ke Anjir (Pasar),”kata politisi Partai Demokrat ini.

Menurutnya, dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten/ Kota mendapat perluasan jalur BTS ini, dengan menyediakan feeder (angkutan khusus trayek tertentu), di wilayahnya masing-masing, agar bisa terkoneksi hingga ke pelosok.

“Kita berharap ke depan, BTS ini bisa dikoneksikan dengan feeder-feeder yang disiapkan oleh kabupaten/ kota masing-masing,” ujarnya.

Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kalsel H Mutaim menjelaskan, keberadaan BTS di Kalsel ini sudah menjadi tujuan utama dari masyarakat.

“Dari hasil survei terbaru pengguna 4 jalur BTS diketahui bahwa 86 persen pengguna sepeda motor itu beralih ke BTS dan 24 persen pengendara roda 4 pindah ke BTS,” sebutnya. (sop/inibierita).