INIBERITA.id, BANJARMASIN- Sungguh luar biasa, uang rakyat sebesar Rp 6 miliar yang merupakan hasil, dari pembayaran pajak masyarakat, di gunakan untuk pembuatan film Walikota Banjarmasin, berjudul Jendela Seribu Sungai.
Seharusnya, dana APBD itu digunakan untuk kebutuhan masyarakat, seperti melaksanakan pembanguunan gedung sekolah, infrastruktur dan memberikan bantuan kepada masyarakat miskin, bukan kebutuhan seorang kepala daerah pembuatan film.
“Kalau ingin jadi artis jangan di korbankan uang rakyat yang diambil dari pembayaran pajak masyarakat, sebab dana sebesar Rp 6 miliar cukup besar,”tegas anggota DPRD Kota Banjarmasin Afrizaldi kepada media. Senin (14/11/22).
Sebagai kepala daerah, ungkap kader Partai Amanat Nasional (PAN) ini, seharusnya mengutamakan kepentingan kebutuhan masyarakat dan lebih fokus pada beberapa permasalahan yang sangat urgen, ditengah problem masyarakat saat ini.
Banyak infrastruktur di kota ini yang rusak, seperti jalan lingkungan, jembatan serta kondisi drainase kota tak berfungsi maksimal, ditambah lagi kondisi gedung sekolah harus perlu perbaikan dan belum lagi masalah sosial dan ekonomoi masyarakat.
“Hal seperti ini seharusnya di prioritaskan pemerintah kota, bukan pembuatan film hanya demi sebagai promosi Kota Banjarmasin di sektor pariwisata,”ungkapnya.
Perlu diketahui tegas Wakil ketua komisi III DPRD Kota Banjarmasin ini kembali, pihaknya tidak ada anggaran pembuatan film tersebut, dibahas secara rinci dalam rapat di Badan Anggaran DPRD Kota Banjarmasin.
Jika dari awal dirinya mengetahui, bahwa pemerintah kota menggelontorkan dana sebesar Rp 6 miliar untuk pembuatan film, dirinya yang pertama menolak anggaran tersebut.
“Pembuatan film ini sama sekali tidak pernah dibahas bersama dengan DPRD. Rapat bersama dewan terkait pembahasan anggaran, namun secara terinci tidak dikatakan untuk pembuatan film, kadang dalam klusual nama kegiatannya itu dikaburkan, bisa saja promosi,”tegasnya.(benk/iniberita)