INIBERITA.id, BANJARMASIN- Semua pungutan maupun yang berbau perpajakan, dari pemerintah pusat hingga daerah, saaat ini berlomba-lomba menerapkan penarikan, salah satunya Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin menarikan pajak restoran, sukses mendongkrak tinggi mencapai Rp74 miliar, masuk sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD), keberhasilan ini berkat dipegang pejabat yang bertangan dingin.
Pejabat yang bertangan dingin tersebut, adalah Eddy Wibowo Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan Asli Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin.
Eddy panggilan akrabnya dan selalu harmunis sama wartawan ini, bukan saja bertangan dingin, tetapi tegas dalam melakukan tindakan, khususnya berkaitan dengan pajak daerah, terbukti berdasarkan data tahun 2022, jajaranya berhasil memaksimalkan menarik pajak restoran tersebut.
“Selama tiga tahun belakangan ini, capaian pajak di sektor pajak restoran, rumah makan cenderung naik signifikan, selain warga kita gemar makan di luar,”ungkap Kepala BPKPAD Edy Wibowo.
Dikatakan Eddy, untuk meningkatkan pajak restoran ini, dari tahun ke tahun, pihaknya akan pasang target tahun ini, karena pajak restoran dinilainya sangat berpotensi dan setiap tahun bertambah.
Perhitungan ini, berdasarkan alat perekam transaksi usaha yang diinput pihaknya, penambahan hingga 500 unit, artinya peningkatan PAD masih bisa ditingkatkan.
“Dari pajak restoran tahun ini PAD terbesar, sedangkan peringkat kedua hotel besar Rp 20 miliar, menyusul pajak hiburan Rp 11 mliar dan reklame Rp 3 miliar,”katanya.
Untuk pajak Sarang burung walid ditegaskannya, pihaknya harus ada ketegasan dan koordinasi dan pembenahan PAD pajak sarang burung walet tersebut.
Karena, catatan yang dimiliki pihaknya berbeda jumlah, dengan pihak Balai Karantina Pertanian Banjarmansin serta Dinas Pertanian Provinsi Kalsel.
“Dengan duduk bersama untuk mencocokan data tersebut, maka nantinya ketahuan secara keseluruhan berapa banyak sarbung yang keluar,”tegasnya.
Kemudian, Kepala Bidang Penagihan dan Pajak Ashadi Himawan mengungkapkan, sekarang ini ada sebanyak 249 sarbung walet di Banjarmasin.
Sedangkan, membayarkan pajak secara konsisten dan lancar, hanya sepuluh pengusaha sarbung walet lainnya belum. Kendalanya, orangnya tidak ada ditempat, usahanya di Banjarmasin pemiliknya di luar daerah.
“Karena sulitnya penagihan tersebut, maka setiap tahun PAD sarang burung walet terus menurun dan tak pernah mencapai target,”ungkapnya.(benk/iniberita)