INIBERITA.id,BANJARMASIN- Dana Alokasi Khusus (DAK) yang merupakan bantuan, dari pemerintah pusat untuk pendidikan Kota Banjarmasin, pada tahun 2023 ini turun cukup drastis menjadi Rp 2,6 Miliar.
Padahal, pada 2022 kemarin, Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin mendapatkan DAK tersebut sebesar Rp 9 miliar, hal ini untuk rehab fisik dan peningkatan kualitas pendidikan.
Menurut Kepala Disdik Kota Banjarmasin Nuryadi, menurun drastisnya bantuan DAK pendidikan ini, dikarenakan beberapa penilaian yang ketat oleh Kementrian Pendidikan.
“Pemerintah pusat beralasan bahwa sekolah-sekolah di Banjarmasin rata-rata berada di akreditasi A atau masuk dalam kategori sekolah unggulan sehingga usulan sekolah banyak ditolak, “ujarnya, usai rapat dengar pendapat, dengan Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin. Kamis
(13/4/23)
Selain itu, persyaratan DAK lainnya ungkap Kadisdik, bahwa sekolah yang diusulkan harus disertai surat rekomendasi, dari Dinas PUPR sekaligus meninjau kelapangan untuk melihat kerusakan sekolah yang diusulkan tersebut.
Semua persyaratan itu sudah penuhi, namun pemerintah pusat berdalih, pada tahun 2023 ini, bahwa pihaknya harus selektif mengeluarkan DAK tersebut.
“Dikarenakan banyaknya pengeluaran anggaran seperti diantaranya persiapan jelang pemilu sehingga DAK diberikan hanya untuk yang urgent saja, “ujarnya.
Nuryadi mengatakan, dengan anggaran DAK itu nantinya, tentunya digunakan untuk memperbaiki sekolah yang memiliki tingkat kerusakan cukup parah.
Rencananya DAK tersebut nantinya untuk memperbaiki fisik SDN Teluk Tiram 8 dan SDN Basirih 3 serta SMP 26.
Sedangkan untuk menutupi sisa usulan kerusakan fisik sekolah lainnya, Disdik terpaksa mengandalkan dana APBD Kota Banjarmasin sebesar Rp55 miliar.
” Pekerjaan proyek akan kami lakukan secara bertahap sesuai dengan tingkat kerusakannya,”katanya.(benk/iniberita)