INIBERITA.id, BANJARMASIN- Kota Banjarmasin yang sudah memasuki usia Ke-498 tahun ini, masih saja terdapat beberapa sekolah yang mengalami kerusakan.
DPRD Kota Banjarmasin minta, agar Pemko bisa melakukan pemantauan, terhadap beberapa sekolah yang mengalami kerusakan dan harus segera dilakukan perbaikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti ambruk dan dapat membahayakan anak didik.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Saut Nathan Samosi prihatin masih banyaknya sarana pendidikan di Kota Seribu Sungai ini yang rusak, baik rusak sedang hingga parah.
“Saya sebagai Ketua Komisi IV yang membidangi pendidikan, berharap Pemko Banjarmasin bisa terus memantau sekolah- sekolah yang mengalami kerusakan, baik itu rusak sedang maupun rusak parah, supaya tidak membahayakan anak didi kita,” katanya. Sabtu(7/9/2024).
Untuk itu ujarnya, ia mendorong Pemko Banjarmasin memprioritaskan perbaikan sarana pendidikan, terutama di tingkat SD.
Komisi IV terus mendorong Pemko Banjarmasin untuk memprioritaskan perbaikan sarana pendidikan, terutama tingkat SD.
Politisi PDI-Perjuangan ini mencontohkan seperti pada kasus ambruknya teras SD Mawar 7 di saat jam pelajaran, pada Selasa (13/8/2024) yang membuat satu pengajar dan 5 siswa harus masuk ke kolong sekolah, menandakan bangunan sekolah itu belum pernah tersentuh perbaikan, yang tentunya mengganggu kenyamanan dan keamanan para siswa serta pengajar.
“Kita minta Disdik lebih giat lagi melobi pusat agar Dana Alokasi Khusus (DAK) semakin besar tiap tahunnya. Agar secara bertahap perbaikan sarana pendidikan bisa dilakukan,”ujarnya.
Saut Nathan Samosir menegaskan, Disdik untuk memprioritas program perbaikan sekolah di Banjarmasin.
Sekadar diketahui, lebih dari 250 Sekolah Dasar (SD) yang ada di Banjarmasin, sebagian besar mengalami kerusakan. Mulai kerusakan sedang hingga rusak parah.
Lain halnya dengan sekolah tingkat pertama (SMP), sarana dan prasarananya dinilai sudah cukup memadai.
Sementara, alokasi anggaran yang disiapkan Dinas Pendidikan per tahun tidak lebih dari 30 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) Kota Banjarmasin.
“Jelas, angka itu tidak sebanding dengan kondisi sarana pendidikan yang masih perlu perhatian serius,”tegasnya. (benk/iniberita).