Lengah Pengelolaan Kebersihan, Balangan Gagal Angkat Piala Adipura

oleh -661 Dilihat
Teks foto. Sampah berserakan di dekat lingkungan sekolah di Desa Batu Piring, Kabupaten Balangan.

INIBERITA.id, BALANGAN- Sebelumnya, Kabupaten Balangan pernah mengukir sejarah, dengan mendapatkan penghargaan Adipura, dua tahun berturut-turut pada 2018-2019, Namun, pada tahun 2023 ini, Balangan gagal untuk mengangkat piala Adipura 2022, akibat lengah dalam penangganan pengelolaan kebersihan.

Dengan demikian, Kabupaten Balangan tahun ini harus gigit jari, karena dari 12 daerah di Kalsel, hanya Kabupaten Balangan yang gagal, tidak meraih penghargaa Adipura, dari Kementeriaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.

Sedangkan Kota Tanjung, Kota Barabai, Kota Kandangan, Kota Banjarbaru dan Kota Marabahan mendapatkan Adipura, kemudian Kotabaru. Kota Batulicin, Kota Pelaihari, Kota Martapura, Kota Amuntai dan Kota Banjarmasin mendapatkan Sertifikat Adipura.

Kepala Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup (DPLH) Kabupaten Balangan Musa Abdullah mengatakan, selama dua 2020-2021 tidak ada penilaian karena covid sehingga ditiadakan, namun tidak menduga serta tak diketahui, pada 2022 kembali dilakukan penilaian Adipura, sehingga pihaknya tidak siap dalam menghadapi penilaian itu.

Tetapi tidak terlepas dari itu, ada kendali juga terutama dalam penyiapkan pasukan kebersihan, sopir armada pengangkut sampah, artinya baik segi material dan SDM masih kekurangan.

Baca Juga :   Sekolah Alam Al-Tamar Gelar Bazar Banjar Food Festival

“Kami akui terdapat kekurangan dan kelemahan dalam mempersiapkan pada saat penilaian Adipura, terutama ketika kedatangan tim secara mendadak dan menduga menilai dikira penilaian sebelum,”kata Kadis berkilah.

Selanjutnya, Kadis Musa menegaskan, pihaknya berjanjii akan melakukan perbaikan an membentuk tim untuk mengatasi masalah kebersihan kota ini dan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan, perihal apa yang menjadi kekurangan.

“Secepatnya kami bentuk tim kecil untuk berkoordinasi, mulai dari camat sampai dinas terkait, agar meminta mereka melaporkan pengelolaan sampah, sarana dan infrastruktur juga akan ditambah dan diperbaiki,”tegasnya.

Kadis DPLH Musa Abdullah, seperti ingin disalahkan dan dipojokan dinasnya saja, atas gagalnya dapatkan meraih Adipura 2022 ini, disebutkan Adipura bukan hanya tanggungjawab Dinas LH saja, namun tanggungjawab seluruh pihak, baik dari dinas terkait termasuk hingga masyarakat.

Karena, penilaian Adipura tidak semata dinilai soal kebersihan dan pengelolaan sampah, namun tersediaan infrastruktur dan sarana prasana lain juga menunjang penilaian tersebut.

“Mari kita perbaiki kesalahan ini dan tingkatkan koordinasi termasuk peran masyarakat dalam penunjang Adiputa kedepan ,”ungkapnya.(iwn/iniberita)

No More Posts Available.

No more pages to load.