INIBERITA.id,BANJARMASIN- Anggota DPRD Kota Banjarmasin Saut Nathan Samosir menilai, tes psikologi siswa perlu diterapkan, khususnya para siswa baru dimasing-masing sekolah.
Karena, kasus penusukan siswa SMAN itu, pihaknya tak ingin hal serupa terjadi siswa SD dan SMP di Banjarmasin.
Kejadian tersebut tentunya merupakan catatan penting, baik bagi Pemerintah Kota (Pemko) khususnya bagi Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.
“Kasus penusukan mencoreng dunia pendidikan, hal ini tentunya mendapat perhatian serius, perlu peran bagi pemerintah, dinas, pihak sekolah serta orang tua,”ungkap Saut panggilannya. Kamis (3/8/23), di Gedung DPRD Kota Banjarmasin.
Ketua komisi IV DPRD Kota Banjarmasin ini menjelaskan,
memicu perubahan perilaku siswa itu, terlebih ada pengawasan orang tua di rumah, karena bisa saja tidak semaksimal di sekolah.
“Memang banyak terjadi kasus kekerasan terhadap siswa di sekolah. Ada yang dilakukan teman sekolah dan lainnya. Ini perlu menjadi perhatian kita bersama,”jelas Saut Nathan Samosir.
Ditegas Saut, banyak hal yang melatar belakangi terjadinya kekerasan, terhadap siswa di sekolah.
Pengawasan Disdik Banjarmasin harus ekstra besar mengingat perlu kajian dan perhatian besar agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi.
“Peran Guru Konseling harus dimaksimalkan. Perlu juga kembali dilakukan razia rutin oleh sekolah, menangkal hal yang tidak ada hubungannya dengan proses belajar mengajar,”tegasnya.
Lebih jauh Saut mengatakan, tidak ada salahnya bagi siswa SMP di Banjarmasin, melakukan tes psikologi setelah dinyatakan diterima di sekolah.
Hal ini bisa mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, karena akan segera diketahui apa saja persoalan yang sedang dihadapi siswa di sekolah.
“Tes psikologi untuk siswa SMP dinilainya penting selain pengawasan dari guru dan orang tua di rumah dan dapat membangun komunikasi yang baik dengan anak dan sesama siswa,” katanya.(benk/iniberita).