Walikota Ibnu Sina Minta Tiket Masuk Kampung Ketupat Dihapus

oleh -202 Dilihat
Teks foto.Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina

INIBERITA.id, BANJARMASIN- Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina minta, tiket masuk kampung ketupat dihapus. Hal ini bertujuan, agar destinasi wisata kembali rame, baik para pedagang maupun pengunjungnya.

Pasalnya, belum genap satu tahun, wisata kampung ketupat berhenti beroperasi, akhirnya destinasi wisata tersebut, terbengkalai dan rawan tindak asusila.

Menurut Ibnu Sina, bahwa wisata kampung ketupat tersebut, sebenarnya tanggung jawab itu sepenuhnya, dari  PT Juru Supervisi Indonesia sebagai pengelola dan ini murni investasi pihak ketiga, berkerjasamakan dengan pemko Banjarmasin.

Memang sebelumnya Pemko Banjarmasin setuju, dengan pengelolaan wisata PT.Juru, karena mereka meyakinkan, telah berhasil mengelola wisata di daerah lain.

“Mungkin karena pergantian managemen, sehingga tutup tapi mudah-mudahan dapat buka lagi, sehingga kampung ketupat kembali rame,”ujarnya. Senin (13/5/2024).

Walaupun demikian ungkap Ibnu, ia hanya bisa menyarakan dan meminta, kepada pengelola wisata Kampung Ketupat, agar  menggratiskan tiket masuk ke kawasan wisata, karena Banjarmasin sudah banyak pilihan wisata gratis, bisa dinikmati masyarakat.

Misalnya Ruang Terbuka Hijau (RTH), seperti Taman Kamboja, taman bermain anak dan destinasi wisata serta Siring Menara Pandang, Patung Bekantan hingga bisa dinikmati secara gratis.

Baca Juga :   DPRD Minta Pemko Banjarmasin Segera Investigasi Perbaiki Sekolah Rusak

“Tentunya beberapa tempat tadi menjadi pilihan masyarakat berkunjung untuk bersantai atau sekedar mengisi waktu libur. Banyak tempat yang tidak berbayar dan masyarakat banyak kesana,”ungkapnya.

Ditegaskan Walikota Banjarmasin, jika kampung ketupat bisa menuangkan konsep, dengan baik melalui kuliner atau wahana bermain, hal ini tentuntya  dapat menarik, para pengunjung menikmati suasana kampung katupat. Terlebih lanjutnya, kawasan itu ada space para UMKM pembuat dan pengrajin ketupat yang menjadi daya tarik selama ini.

“Apalagi ada enam jenis ketupat khas disana yang merupakan kearifan lokal Banjar sehingga Kampung Ketupat bisa naik kelas. Jadi saya kira perlu diangkat lagi,”tegasnya. (ridho/iniberita).

No More Posts Available.

No more pages to load.