INIBERITA.id, BANJARMASIN- Sungguh memperhatinkan, warga Tanjung Pandan RT.04 Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan, selama bertahun-tahun melewati jalan titian dalam kondisi rusak parah.
Padahal, warga Tanjung Pandan, merupakan warga Banjarmasin, namun bagi Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, seperti tak pernah memperhatikan kesulitan warganya dan tersentuh pembangunan infrastruktur yang layak.
Menurut anggota DPRD Kota Banjarmasin Afrizaldi, saat melakukan kunjungan dan silaturahmi, bersama warga setempat, pihaknya banyak sekali menyerap aspirasi dan mendengar permasalahan yang dikeluhkan oleh masyarakat.
Bukan saja dikeluhkan kondisi jalan titian yang rusak, tetapi pelayanan kesehatan, pendidikan hingga penerangan jalan umum, di kawasan sangat minim, padahal mereka juga berhak menikmati, hasil pembangunan yang didanai dari anggaran APBD.
“Kurang lebih 500 meter Jalan Titin dilihat tidak layak sebagai infrastruktur, dengan kondisi kayu sudah lapuk dan sehingga mudah patah,” ujarnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini berjanji, pihaknya segeranya berkomunikasikan permasalahan ini, agar dinas terkait bisa memperbaiki.
Kebetulan dinas yang menangani permasalahan ini, adalah mitra kerja komisinya, bahkan kepada Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin, sudah dikirimkan video kondisi titian di wilayah ini via WA, Alhamdulillah kepala daerah merespon.
“Pemerataan pembangunan harus bisa dirasakan oleh masyarakat, jangan sampai ada lagi tebang pilih dalam pelaksanaanya, karena seluruh masyarakat memiliki hak dan porsi yang sama untuk bisa menikmati pembangunan kota ini,” ungkap Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin.
Ditegaskan Afrizal, disisi lain ia juga mengkritisi pembangunan jembatan Bromo oleh Pemko Banjarmasin, menelan anggaran hingga puluhan miliyar, sementara dikawasan tersebut, justru tidak tersentuh perhatian dari pemerintah kota.
Menurutnya, percuma membangun jembatan pulau Bromo, dengan anggaran puluhan miliyar, kalau akses jalan warga untuk bisa menuju jembatan Pulau Bromo itu, terhambat oleh kondisi titian yang rusak.
“Sehingga warga banyak memilih menyeberang menggunakan kapal penyeberangan (klotok) dan memarkir kendaraannya diseberang pulau Bromo, sebab melewati jembatan pulau bromo, harus melewati titian-titian yang kondisinya sangat memprihatinkan,” tegasnya.(ridho/iniberita).