Gema Maulid Bersama Guru Yanor Kalua, Momentum Mengenal Nabi Muhammad SAW Lebih Dekat

oleh -1491 Dilihat
Foto Istimewa

INIBERITA.id, BANJARMASIN- Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau Paman Birin, melalui Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Dr Rahmaddin membuka acara Gema Maulid 40 Malam di hari ke-10 yang berlangsung, di Gedung Mahligai Pancasila, Kota Banjarmasin, pada Jum’at (13/9/2024).

Kegiatan itu dimulai dengan pembacaan Maulid Habsyi, dari grup Jami’ul Musthofa asal Manarap, Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar serta pembacaan ayat suci Al-quran, oleh seorang Qoriah Izka Izzati dan pembacaan doa Sayyidil Walid Al-Habib Ali Abdullah Alaydrus.

Turut dihadiri sejumlah ASN dan karyawan-karyawati, dari Disdikbud Kalsel, Dinsos Kalsel, Inspektorat Kalsel, Biro PBJ, RSGM dan RSJ Sambang Lihum.

“Alhamdulillah kita kembali lagi menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah di Mahligai Pancasila Banjarmasin. Dan diisi oleh tausyiah Tuan Guru Yanor Kalua, kita sering melihat di televisi dan acara lain kini warga dapat bertatap muka,” ungkap Gubernur Paman Birin yang disampaikan, oleh Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setdaprov Kalsel Dr Rahmaddin.

Baca Juga :   Paripurna Raperda APBD 2025, Gubernur Sampaikan Jawaban atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Kalsel

Momentum itu, Paman Birin berterima kasih atas kehadiran, para masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya, sebagaimana dalam bersholawat, diharapkan agar dapat syafaatnya di akherat kelak.

“Mudah-mudahan, apa saja yang kita harapkan bersama dalam pertemuan pada malam ini di Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga, hajat kita dikabulkan oleh Allah SWT dalam limpahan rahmatnya itu,”tambahnya.

Tusyiah dari Tuan Guru Al Ustadz H Muhammad Yanor atau yang akrab disapa Guru Yanor Kelua, mengupas betapa dahsyatnya Maulid Nabi Muhammad akan mendapatkan syafaatnya. Selanjutnya, Guru Yanor mengajak semua jamaah yang hadir untuk dapat mengenal lebih dekat Nabi Muhammad SAW.

“Momentum Maulid ini untuk dapat mengenal Nabi Muhammad SAW lebih dekat, semoga kehadiran bubuhan pian sebagaimana penyebab dari penghapusan dosa-dosa pian sebarataan. Dan malam ini, berkat shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW maka kita dapat berkumpul,” ungkap Guru Yanor Kalua.

Guru Yanor Kalua juga menceritakan, kelahiran Nabi Muhammad SAW di Kota Makkah, pada 12 Rabiulawal 571 Masehi. Tahun kelahiran sang nabi sering disebut sebagai Tahun Gajah.

Baca Juga :   Paripurna Raperda APBD 2025, Gubernur Sampaikan Jawaban atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Kalsel

Bahkan, dulu tidak ada lagi tahun Hijriah, sehingga perhitungan tanggal dan tahun berdasarkan peristiwa yang besar. Peristiwa yang besar saat penyerangan Ka’bah di Mekkah. 50 hari sebelum lahirnya Baginda Nabi Muhammad SAW, lantas saat itu disebut tahun gajah. Karena penyerangan itu dengan kaum gajah.

Kemudian, Guru Yanor Kalua mengisahkan kelahiran sang nabi pada tanggal 22 April, maka sangat baik bagi siapa saja yang sama kelahirannya tersebut. Lalu, pendakwah kondang itu mengutip dari sebuah kitab bahwasanya siapa yang bergembira menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW maka akan dapat syafaatnya.

“Abu Jahal saja yang dinyatakan Allah lewat kitab Al-Quran bahwa akan masuk neraka pun dapat ampunan dosa, karena bergembira saat kelahiran keponakanya itu,”ujar Guru Yanor Kalua.(adpim/iniberita).

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.