Kalangan Ibu RT Masih Keluhkan Harga Minyak Goreng

oleh -226 Dilihat
Anggota DPRD Kota Banjarmasin H Sukhrowardi minta pemerintah kota segera bersikap atas kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng dipasaran.

INIBERITA.id– BANJARMASIN- Kalangan ibu-ibu saat ini masih rami membincangkan, mulai dari tingkat tetangga, arisan sampai ibu PKK sampai kalangan ASN kaum perempuan, soal tingginya dan kelangkaan minyak goreng di pasar, menjadi permasalahan besar para ibu-ibu rumah tangga (RT) dan keluhan atas kebutuhan masak yang menyangkut pokok di dapur tersebut.

Salah satu Salasiah ibu RT Komplek di Kelurahan Sungai Andai ini mengungkapkan, sampai kapan harga minyak goreng turun dan normal di pasaran, anehnya lagi bukan mahal harganya, tapi kelihatan keberadaan minyak goreng, sepertinya ditelan bumi alias langka.

Begitu ada minyak goreng di pasaran, maupun di supermarket, kurang lebih waktu 1 jam minyak goreng sudah ludes, walaupun ada harganya cukup tinggi, sekitar Rp 14 ribu hingga Rp 30 ribu perlitar.

“Padahal Indonesia penghasil kelapa sawet terbesar, sebagai bahan baku dijadikan minyak goreng, namun di negeri minyak goreng sendiri langka dan tinggi harga minyak goreng tersebut,”ungkapnya kepada Media (Iniberita.id).

Sementara itu, anggota DPRD Kota Banjarmasin H Sukhrowardi mengatakan, sebaagai wakil rakyat sekaligus anggota badan anggaran (banggar), terjadiannya kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng di pasaran. Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin harus bersikap, dengan mengeluarkan surat perintah walikota, terhadap grai Alpamart dan Indomart serta Hypemart dan lotte mart untuk mengadakan oprasi pasarnya, dengan sistem yang dimiliki mereka.

Baca Juga :   Anggota DPRD Suyoto Usulkan Penyusunan Raperda libatkan Kemenkum

Selanjutnya, di setiap instansi yang mempunyai wewenang untuk menggelar oprasi pasar di 52 kelurahan yg ada di 5 kecamatan, kemudian bentuk tim satgas minyak untuk mengawasi peredaran minyak dan penumpukan minyak.

“Pemerintah kota segera lakukan press rillis atau konfrensi pers terhadap keberadaan kesedian minyak goreng, apalagi sekerang menjelang Ramadhan dan idul fitri kondisinya harus normal,”katanya.(benk)