INIBERITA.id,BANJARMASIN- Ratusan jamaah Masjid Ar Rahim melaksanakan sholat Idul Fitri 1444 H, merayakan setiap tahun ketika datang tanggal 1 Syawal 1444 H. Jumat (21/4/23), di halaman Kantor LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, Jalan Adhyaksa Kayu Tangi Banjarmasin Utara.
Dengan imam Ustadz Muhammad Hafidz dan Khotib Ustadz Muhammad Aulia Putra, bertema ‘Puasa Ramadhan Menumbuhkan Perilaku Mulai’.
Menurutnya, hari ini kita berhari raya Idul Fitri, sebagai jalan meraih kemenangan, setelah perjuang sebulan penuh berpuasa Ramadhan.
Merayakan berbuka puasa adalah, perbuatan lahir dan batin, seorang muslim tidak sekedar bergembira scara jasmani, tetapi juga meraih kebahagiaan rohani tertinggi, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
“Artinya, bagi orang yang berpuasa terdapat dua kegembiraan yaitu, tatkala dia berbuka dan tatkala dia bertemu dengan TuhanNya (HR Muslim),”ujarnya dihadapan Jamaah Masjid Ar Rahim.
Ustadz muda ini mengungkapkan, pasca Raamadhan marilah kita rawat jiwa yang bersih ini, agar tetap terbingkai fitrah sejati yaitu, selalu cenderung pada yang serba baik dan menjauhi, dari yang serba buruk.
Selaku muslim terkadang sula lalai dalam hidup ini, hati yang semestinya dijaga, agar tetap bersih dari segala benih dosa, dalam praktiknya kadang tergoda oleh hal-hal yang buruk dan nista.
“Iman yang semestinya dirawat, ternyata bukan kian meningkat, tetapi malah menurun, karena menjauh dari kebaikan dan akhirnya berbuat keburukan, pasca puasa tidak jarang tabiat dusta, egois, tamak, pemarah dan perangi buruk masih mewarnai sebagai hidup kita,”ungkapya.
Lebih jauh Muhammad Aulia Putra menjelaskan, marilah kita jadikan Ramadhan dan Idul Fitri ini untuk melakukan pencerahan diri, membangun pribadi yang mulai dalam basis takwa.
Jadikan sepanjang bulan depan, sebagai Ramadhan dan Idul Fitri untuk menjadikan diri kita, selaku manusia yang bersih lahir dan batin, gemar beribadah, berlomba-lomba dalam amal sholih dan tampil menjadi manusia yang bertakwa di dunia nyata.
Selanjutnya, harus istiqomah untuk terus menanam benih-benih kebaikan, dalam hidup yang tidak terlalu lama ini, sehingga ketika menghadap keharibaan Allah, sudah berbekal amal sholih dan menutup lembaran hidup ini, dengan husnul khatimah.
“Kita tidak tahu kapan Allah mengambil ajal kita, bahkan siapa tahu tahun depan diantara kita sudah tidak bisa beridul fitri bersama lagi, karena hidup dan mati kita sepenuhnya disisi Allah SWT,”jelasnya.
Kemudian, dipertegasnya Ustdadz muda ini, jangan menunda-nunda waktu untuk berbuat kebaikan, karena kita sungguh tidak tahu ambang batas hidup ini.
Karena itu, jadikan sepanjang hidup ini penuh arti dengan islam, iman, ihsan dan takwa yang sejati,” Sehingga, ketika ajal tiba semuanya tetap siap dan berujung di maqom husnul khatimah,”ujarnya.(benk/iniberita)