INIBERITA.id, BANJARMASIN– Seorang stap sekretariat DPRD Kota Banjarmasin terjadi adu mulut, dengan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Banjarmasin, di salah satu ruangan sekretariat dewan Banjarmasin. Kamis (7/7/22).
Terjadinya adu mulut tersebut, berawal sejumlah anggota HMI Banjarmasin, masuk keruangan sekretariat DPRD Kota Banjarmasin untuk menanyakan masalah jadwal audensi kepada Rusli, merupakan Kabag Tata Usaha dan Kepegawaiaan Sekretariat DPRD Kota Banjarmasin.
Karena audensi sudah dijadwalkan sebelumnya, selanjutnya pihak anggota HMI tidak terima, sebab pihaknya tidak mengetahui dan tidak diinformasikan kepadanya, sehingga anggota HMI meminta, agar audensi digelar saat ini juga.
Bahkan Rusli menjelaskan, pelaksanaan audensi itu, tidak serta merta langsung dilakukan, apa yang diinginkan anggota HMI tersebut, harus ada tahapan dan prosedur yang ditetapkan di dewan ini, namun pihak HMI tetap bekeras diri bahwa memancing emosi.
Kemudian, petugas sekuriti kantor DPRD Banjarmasin datang dan mengeluarkan paksa anggota HMI tersebut dari kantor dewan, sebelumnya sekuriti dewan mengizinkan, namun hanya satu orang saja, tetapi pihak HMI malah beberapa orang masuk keruangan tersebut.
Menurut anggota DPRD Banjarmasin Afrizaldi, dilakukan petugas keamanan hanya melerai, agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Tetapi dirinya membantah, jika pihak sekretariat DPRD Banjarmasin tidak memfasilitasi permintaan audiensi HMI, dengan Dewan Banjarmasin terseburt.
“Kawan-kawan HMI meminta audensi, tapi setelah jadwal ditetapkan malah tidak datang. Masa karena hal itu seakam mereka terzolimi,”ujarnya.
Ditegaskannya, dirinya tidak mau, atas hal ini terjadi penyimpangan informasi ke warga, sehingga muncul DPRD tak perhatian dan tidak menyikapi permasalahan warga.
“Dan saya membantah tudingan itu, jika anggota dewan tidak ada yang ngantor. Buktinya saya ada disini,”tegasnya.
Perlu diketahuii ungkapnya, anggota dewan itu kerjanya, bukan seperti pegawai setiap saat ada kantor dan anggota dewan mempunyai fungsi pengawasan ke lapangan, serta ada kerja partai dan studi komparatif untuk penambahan wawasan anggota dewan.
Termasuk kegiatan melaksanakan rapat serta audiensi dan sebagainya, sudah terstruktur, sebab semua kegiatan itu, diagendakan dalam rapat Banmus, bukan seberangan mengegendakan, seperti yang diminta HMI saat ini juga dilakukan audensi.
“Oleh karena itu, saya berharap insiden tersebut, menjadi satu tindakan tidak terulang lagi, bahkan menjadi pelajaran bersama,” ungkapnya. (benk/iniberita)