INIBERITA.id, MARTAPURA- PT Mitra Agro Semesta (MAS) dan PT Banjar Bumi Persada (BBP), bantu Gabungan Kelompok Tami(Gapoktan) Kayuh Baimbai untuk kembangkan frash market.
Karena, sektor pertanian saat ini, masih menjadi penopang ekonomi masyarakat, banyak peluang bagi inovator dan enterpreneur, dalam membuka jalan untuk menemukan ide baru, guna pengembangan bisnis di dalam pertanian.
Seperti yang dilakukan Gapoktan Kayuh Baimbai menggagas pertanian, dengan perpaduan inovasi agrotourism menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan.
Telah mengelola sekitar 11-13 hektare lahan, dengan berbagai bentuk pemanfaatan, mulai dari kolam ikan dengan bioflog, lahan budidaya sayuran, seperti terong ungu, tomat, timun, cabai, bunga kol dan lainnya.
Ketua Gapoktan Kayuh Baimbai Misrani menjelaskan, akan membuat taman bunga, kolam pemandian, rumah produksi, fasilitas penginapan hingga training.
Selain sayuran dibagian lain juga ditanami, dengan kelengkeng new crystal yang telah di support, oleh PT Mitra Agro Semesta (MAS) dan PT Banjar Bumi Persada (BBP) seluas 1 ha.
”Kami menggagas agrotourism ini dengan konsep yang berbeda. secara holistik dan terpadu kita coba gabungkan. Untuk itu kami juga berkolaborasi dengan PT MAS) , PT BBP dan perusahaan lainnya sebagai private sectors untuk bersama berkolaborasi membangun agrotourism ini,” jelasnya. Senin (15/5/23).
Misran berharap ke depan bisa dikembangkan, dengan model fresh market, dimana untuk pengunjung bisa langsung memetik sayuran dan buah secara langsung. Untuk perdana ini kami panen bunga kol dengan harga pasar per Kg mencapai 40 ribu.
LPB Banua Tabib Nurshadiq yang merupakan pengurus, dari P4S Patra Mandiri menambahkan, rata-rata penghasilan per hektare bisa mencapai 4-6 ton, dengan 10 kali panen.
”Panen ini memang fluktuatif sifatnya dengan jumlah tanam 4.000 kita bisa sampai 10 kali panen. Saya dari awal panen sekitar 150 Kg, lalu panen kedua meningkat sekitar 200 Kg, sampai panen puncak di panen ke 5 dan ke 6 jumlahnya sekitar 700-800 Kg. Kemudian Akan turun di panen ke 7 sampai ke 10. Sedangkan untuk timun dengan 4.000 tanaman bisa panen sekitar 8-10 ton,”ujar dia.
Dikatakannya, Fresh market yang kemudian digagas ke depan dibuat dengan menjual produk sayuran secara langsung, bersih, berstandar supermarket, menyesuaikan dengan harga pasar, bahkan kelompok tani Kayuh Baimbai juga tak segan mengantarkan langsung ke rumah pembeli jika ada pemesanan secara langsung, sesuai dengan standard.
Sementara itu, Public Relations PT MAS dan PT BBP Nor Qomariyah mengatakan, apa yang digagas oleh Gapoktan Kayuh Baimbai bersama P4S Patra Mandiri, dengan PT MAS dan PT BBP adalah bentuk pengembangan ke arah mikro dan makro market.
Pengembangan ini bertujuan untuk lebih membuka pasar, membuka peluang tenaga kerja dan produk petani dapat cepat diserap oleh pasar.
Menurutnya, Paling tidak, fresh market ini ke depan bisa dipadukan dengan agrotourism yang memadukan antara pengelolaan pertanian, edukasi dalam pertanian, misalnya praktek menanam, pembuatan pupuk, pengolahan hasil pertanian, dan tentunya petik hasil sayuran secara langsung. Termasuk bagaimana kemudian pengemasan produk.
“Apa yang dilakukan Gapoktan menjadi salah satu contoh perpaduan lengkap untuk agro tourism perpaduan pendidikan, pertanian, budaya hingga pembangunan ekonomi yang bisa merangkul banyak petani. Jika hari ini baru terdapat 30 lebih petani, ke depan bisa diperluas lagi dengan jangkauan ekonomi yang lebih besar lagi,” kata Nor.(rilbanjar/iniberita)