INIBERITA.id, BANJARMASIN- Jajaran komisi IV DPRD Kota Banjarmasin bersama Dinas Pendidikan (Disdik), dalam melaksanakan pembahasan APBD Perubahan tahun 2022, tambahan dana disetujui sebesar Rp 7 miliar. Padahal, Disdik mengusulkan anggaran sebesar Rp 11 miliar.
Menurut Kepala Disdik Kota Banjarmasin Nuryadi, dana sebesar Rp 7 miliar tersebut, hanya cukup untuk memberikan gaji guru P3K (Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), dengan jumlah 951 guru.
Belum biaya pendidikan lanjutan, bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebanyak 181 guru, guru PAI sudah lulus namun Disdik juga memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan lagi.
Dengan demikian, dana Rp 4 miliar tersebut, tentunya tidak bisa melaksanaka perbaikan fisik sekolah, serta peningkatan halaman beberapa sekolah.
“Padahal kita ada rencana perioritas yang harus dilaksanakan tahun ini, seperti perbaikan SDn Kelayan Barat 2, Antasan Besar dan sekolah lainnya,”ujarnya Kadisdik Kota Banjarmasin, kepada media, usai rapat dengar pendapat dengan mitra kerjana Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin.
Sementara itu, Ketua komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Saut Nathan Samosir mengatakan, dengan keterbatasan anggaran APBD tersebut, terpaksa pihaknya menyeksi beberapa program yang sangat urgen untuk dikerjakan.
Dirinya memahami itu, berhubungan keterbatasan dana itu, mau lagi terpaksa pihaknya dipilah-pilah anggaran itu, sedangkan memberikan pendidikan guru PAI, bisa dialokasikan lagi di APBD Murni nantinya, pihaknya menginginkan semua usulan mitra kerjanya disetujui.
“Kami melihat perbaikan fisik sekolah beberapa SD yang sangat memprihatinkan, sehingga dengan anggaran di APBD perubahan ini dipriorotaskan dengan anggaran tersebut dapat diperbaiki, “katanya.(ridho/iniberita)