Pelamar Penuhi Persyratan, Warga Balangan Ingin Kerja Ke Jepang

oleh -350 Dilihat

INIBERITA.id, BALANGAN- Bagi warga masyarakat Kabupaten Balangan yang ingin, bekerja hingga kuliah di negara Jepang, para calon pelamar harus melengkapi persyaratan adminsitrasi yang sudah ditentukan.

Kabid Perencanaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas PMPTSP Transmigrasi dan Tenaga Kerja, Kabupaten Balangan Slametno mengatakan, program ini sendiri bekerja sama, dengan LPP Enter, dari Kalimantan Tengah (Kalteng) dan masyarakat yang berminat, dapat mengisi formulir pada tautan yang sudah ditentukan, dari 25 April hingga 31 Mei 2022.

“Perlu kami tekankan kalau program ini biaya pendaftarannya gratis tidak dipungut apapun dari pemerintah, mengenai biaya teknis nanti langsung dijelaskan dari tim terkait,” kata Slametno kepada media di Paringin, Minggu (1/5/22).

Dia menyebutkan, peranan dari pemerintah daerah sendiri, hanya penyediaan ruang belajar bahasa Jepang, mes atau tempat istirahat selama pelatihan, memfasilitasi program KUR bagi PMI kerjasama dengan BP2MI, subsidi biaya uji kompetensi dan pendampingan, selama proses persiapan sampai dengan penempatan kerja.

Sementara itu, Kepala Bursa Kerja Khusus (BKK) LPP Enter Mustafa Kemal menjelaskan, untuk tahapannya sendiri, terdapat beberapa persyaratan yang perlu dipersiapkan, bagi calon peserta meliputi berkas data diri yaitu KTP, KK, SKCK, kartu kuning, ijazah dan pas foto serta tidak bertindik dan bertato.

“Semua persyaratan ini sifatnya dikumpulkan, sembari berjalannya proses pendidikan dan pelatihan,” jelas Mustafa.

Selanjutnya untuk peserta yang sudah terdaftar, nantinya akan ada kursus bahasa Jepang, selama lima bulan termasuk Ujikom dan wawancara langsung, dengan pihak Jepang yang lokasinya di Balangan.

Dan bagi peserta yang sudah memiliki kemampuan bahasa Jepang, tidak diwajibkan mengikuti lagi, proses kursus bahasa Jepang selama lulus uji kompetensi bahasa Jepang oleh panitia, sehingga mengurangi biaya proses persiapan kerja di Jepang nantinya.

Untuk pembiayaan sendiri, ada yang mandiri atau dibiayai, oleh pemerintah setempat, tergantung pada kebijakan masing-masing tempat. Sebagai contoh, di Provinsi Jambi menjadi salah satu yang membiayai para warganya, baik dalam kegiatan pendidikan, pelatihan sampai dengan asrama peserta.

“Kalau biaya sifatnya mandiri, tergantung dari program yang diambil yaitu magang Rp18 juta, perawat atau kaigo Rp17,5 juta, spesial skill worker (SSW) Rp32 juta dan kuliah Rp31,5 juta,”ujarnya.

Dengan rincian terangnya, antara lain digunakan untuk biaya kursus bahasa Jepang, MCU, skill, dokumen, tiket pesawat, OAP, karantina dan uji kompetensi.(wan/iniberita).

No More Posts Available.

No more pages to load.